Estadio Centenario dibangun untuk menjadi tempat pusat Piala Dunia 1930

Stadion Klasik Piala Dunia – Estadio Centenario

Dikenal sebagai “mahkota permata sepak bola Uruguay”, Estadio Centenario berada di Parque Batlle barrio, ibu kota Montevideo. Ini merupakan rumah bagi Tim Nasional Uruguay. Stadion ini dapat menampung hingga 60.235 orang hingga saat ini.

Stadion ini merupakan perhelatan perdana Piala Dunia pada 1930, nama ini memperingati 100 tahun konstitusi mereka yang menceritakan deklarasi kemerdekaan bangsa mereka pada tahun 1928.

Bahkan, statusnya hingga saat ini, memiliki pesona La Celeste tidak pernah pudar. Karena masih dianggap sebagai stadion yang menakutkan untuk ajang sepak bola internasional. Pada tahun 1983, Stadion ini dianugerahkan oleh FIFA (Satu-satunya) Monumen Sejarah Sepak Bola Dunia.

Tribun dan Fasilitasnya

Struktur desain yang berbentuk persegi panjang dengan sentuhan tradisional dan umum di lingkungan Inggris. Ada empat tribun yang melengkung membentuk mangkuk dan berfungsi sebagai ciri khas untuk stadion terkenal di Amerika Selatan.

Meskipun ukurannya kecil, Uruguay tetap menjadi kuda hitam dalam dunia sepak bola. Mereka telah memberi penghormatan dengan memiliki tribun (Colombes and Amsterdam) yang dinamai di situs mereka saat kemenangan Olimpiade pada 1924 dan 1928. Masing-masing yang dihormati di Torre de los Homenajes, yang berada di tribun Olimpiade, di museum sepak bola mereka berada.

Kemuliaan La Celeste tahun 1930

Centenario adalah titik fokus dari Piala Dunia pertama dan meskipun jadwal konstruksi non-stop dilakukan karena untuk melewatkan tenggat waktu 13 Juli. Yang berarti bahwa delapan pertandingan pertama akan dimainkan di dua tempat yang lebih kecil, yaitu : Peñarol’s Pocitos (enam kali) dan Nacional’s Parque Central (dua kali).

Lima hari kemudian, Stadion tersebut diresmikan tepat waktu untuk debut turnamen Uruguay. Tuan rumah pun berhasil mengalahkan Peru, 1-0 berkat gol menit ke 65 oleh Hector Castro. Sejak saat itu, La Celeste tak terbendung lagi untuk memenangkan empat pertandingan mereka. Mereka berhasil menutup kemenangan comeback di final atas rival mereka, Argentina pada 30 Juli.

Pedro Cea mengambil alih dari rekan setimnya di Nacional Castro, yang mencetak lima gol dalam tiga tugas berikutnya. Termasuk Hat-trick semifinal melawan Yugoslavia dan menyamakan kedudukan di final.

Secara keseluruhan, sepuluh pertandingan telah dimainkan di Centenario dengan rata-rata kehadiran 47.188. Dan Uruguay tetap menjadi blocbuster, mereka memiliki hampir 69.000 penonton yang hadir untuk menonton.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini