Pemain paling populer dalam sejarah Piala Dunia

Pelé

Sesuai dengan statusnya sebagai Greatest of All Time (GOAT), legenda Brasil itu berhasil memenangkan Piala Dunia sebanyak tiga kali (1958, 1962, 1970). Dalam empat turnamen tersebut, ia dipanggil sebagai pemain.

Dia mencetak semua enam golnya di babak knock out dalam debutnya di Swedia ketika dia baru berusia 17 tahun. Ia menjadi pemain termuda yang mengangkat trofi Piala Dunia.

Mário Zagallo

Dia adalah rekan setim Pele di tim pemenang Piala Dunia pada tahun 1958 dan 1962. Apa yang membuat prestasi Zagallo tidak biasa adalah dia juga memenangkan kejuaraan sebagai manajer pada tahun 1970.

Setelah medali tempat pertama lainnya sebagai asisten Carlon Alberto Parreira pada tahun 1994, tugas kedua Zagallo sebagai pelatih kepala Brasil berakhir dengan penyelesaian pengiring pada empat tahun kemudian di Prancis. Jatuh pada tantangan terakhir saat kemenangan tuan rumah.

Franz Beckenbauer

Dikenal sebagai “sweeper role”, “Der Kaiser” mengangkat trofi Piala Dunia yang baru pada 1974 sebagai tim pemenang Jerman Barat yang menjadi tuan rumah turnamen tersebut. 16 tahun kemudian, ia berhasil meraih Die Mannschaft untuk gelar ketiga mereka.

Selain itu, ia juga menjadi bagian dari pihak yang kalah dalam kedua kesempatan. Terjadi pada tahun 1966 (di Inggris) sebagai pemain dan 1986 (di Argentina) sebagai mentor utama.

Diego Maradona

Penuh teka-teki dan terpolarisasi sepanjang hidupnya. Penyerang bertubuh kecil ini adalah kunci utama Argentina di empat Piala Dunia. Penampilannya berdampak besar pada Piala Dunia 1986.

Mengenakkan ban kapten, Maradona memimpin La Albiceleste dengan lima gol di Meksiko, termasuk sepasang gol utama melawan Inggris di perempat final. Dari semua prestasi nya, ia berhasil meraih Bola Emas sebagai pemain terbaik turnamen.

Giuseppe Meazza

Pemain depan ini adalah bagian dari squad Italia. Ia berhasil masuk dalam Piala Dunia berturut-turut pada tahun 1934 dan 1938. Statusnya sebagai kapten terakhir yang menang di Prancis. Tak hanya itu, Vittorio Pozzo sebagai satu-satunya manajer yang memenangkan gelar dua kali.

Meazza bermain untuk AC Milan dan Inter Milan dalam kariernya. Maka San Siro secara resmi dinamai dinamai untuk menghormatinya secara anumerta.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini